Usaha untuk tetap mempromosikan budaya Indonesia, Bali Nusa Dua Theatre mengundang koreografer terkenal ke dalam acara workshop tari Malaya dan Minangkabau, Arison Ibnur Ibrahim, pada Februari 2014. Tom Ibnur (nama panggilan) spesialis tari Sumatra Barat, dan juga mengajarkan kepada tim Devdan bahwa menari tidak hanya bagaimana untuk bergerak dengan baik, tapi juga bagaiman mengekspresikan gairahnya dalam setiap langkah selama menari.
Tom Ibnur menyempatkan waktu untuk melihat pertunjukan tari yang biasanya diadakan. Setelah melihat Devdan Show, Dosen dari institute Kesenian Jakarta sangat terkesan. “Devdan adalah pertunjukan yang luar biasa! Saya sangat bangga mengetahui bahwa orang-orang disini sangat menyukai budaya Indonesia,” ucap beliau. Pertunjukan ini mendukung untuk mempromosikan budaya Indonesia kepada masyarakat Internasional selama 3 tahun. “sangat luar biasa bahwa tim Devdan sangat bisa membuat acara ini tersusun dengan baik” beliau melanjutkan.
Dosen berumur 62 tahun ini mengajar para penari selama 4 hari. Selama workshop, Ibnur yakin bahwa para penari sangat antusias dalam menari. “menari setiap hari untuk gladi bersih dan pertunjukan bukan tugas yang mudah,”ucap Ibnur. Beliau tidak mendengar setiap keluhan dari setiap senyuman yang muncul.
“pertunjukan budaya Indonesia Devdan Show meruoakan jalan yang bagus. Semua anggota tim seharusnya sangat bangga dengan itu” Ibnu menyimpulkan. Hasil dari workshop dimasukkan dalam presentasi.
“Melihat Devdan Show adalah kesempatan yang berharga. Pertunjukan ini merupakan pertunjukan yang menarik dan membanggakan. Budaya Indonesia dipertunjukan secara indag, berwarna dengan jiwa yang penuh Indonesia. Selamat untuk seseorang yang telah menciptakan dan mendukung Devdan Show” ucap Ibnur. Penari dari Bali Nusa Dua Theatre mempunyai waktu yang luar biasa dengan Tom Ibnur yang mengajari mereka tarian baru atau gerakan yang dapat diterapkan dalam pertunjukan mereka. Bali Nusa Dua Theatre sangat bahagia untuk mengenal sosok yang sederhana dan bertalenta seperti beliau.
